Enviroschool: Konsep dan Strategi SMPN 2 Sambungmacan menuju Sekolah Adiwiyata
Latar
Belakang
Dirimu Mencerminkan Lingkunganmu.
(SAMARO, 2024)
Lingkungan mewadahi
berbagai aktivitas makhluk hidup agar tetap bertahan dan melanjutkan
eksistensinya. Lingkungan ibarat rumah besar yang dengan segala keramahannya
menampung komponen abiotik dan biotik dalam satu kesatuan yang saling
memengaruhi. Komponen abiotik seperti tanah,
udara, cairan, iklim, kelembaban, cahaya, dan suara berperan mendukung
kelangsungan hidup komponen biotik. Hubungan kedua komponen tersebut membentuk
ekosistem dan menciptakan keteraturan yang pada intinya kehidupan itu sendiri.

Sekolah
adalah salah satu perwujudan lingkungan dalam spesifikasi yang khusus. Sekolah
didesain sebagai lembaga yang mengedukasi warga sekolah agar memiliki kepekaan
terhadap isu lingkungan yang saat ini menjadi perhatian warga global. Isu
lingkungan diintegrasikan dalam kurikulum agar dapat diimplementasikan secara
langsung di sekolah kemudian di masyarakat. Berbagai praksis pembelajaran
berkait lingkungan meliputi pembiasaan, penelitian, hingga modifikasi
lingkungan. Dengan demikian, sekolah akan menjadi cikal bakal smart environtment yang melahirkan
agen-agen yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
Kenyamanan
warga sekolah bergantung pada kualitas lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah
yang sejuk, sehat, bersih, dan teratur akan menjadikan warga sekolah memiliki
kans untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Namun, lingkungan sekolah yang
berkualitas tidak tersedia sepaket dengan berdirinya sekolah. Hal itu
memerlukan upaya-upaya tersistem yang berkelanjutan yang tak hanya melibatkan
warga sekolah, tetapi juga lembaga relevan seperti kementerian lingkungan hidup
(dinas lingkungan hidup) maupun organisasi/lembaga lain yang memiliki visi yang
sama terkait kepedulian lingkungan.
Dalam
upaya menciptakan smart environtment,
SMP Negeri 2 Sambungmacan mencantumkan peduli lingkungan dalam visinya. Melalui
visi tersebut, SMP Negeri 2 Sambungmacan berupaya secara total untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi melestarikan lingkungan
dan mendidik seluruh warga sekolah menjadi agen-agen smart environtment. Smart
environtment adalah interaksi timbal-balik seluruh komponen lingkungan
sekolah menciptakan circle ekosistem
yang teratur, terpelihara, dan memberikan dampak positif bagi seluruh
konstituen lingkungan, baik itu komponen abiotik dan biotik di sekolah.
Dalam smart environtment, seluruh komponen
berkontribusi dan bermanfaat karena tak akan ada satupun yang sia-sia di SMP
Negeri 2 Sambungmacan, bahkan tak akan ada tanaman yang mati di sekolah, tidak
akan ada kran yang menetes, tidak ada yang air yang terbuang percuma, hingga
tidak ada energi yang terbuang tanpa manfaat. Dalam hal sumber daya manusia,
tak akan ada guru, siswa, dan semua orang di sekolah yang membuang sampah
sembarangan, dsb. Smart environtment yang
menjadi cetak biru SMP Negeri 2 Sambungmacan pada akhirnya ingin membuat bumi
tersenyum. Oleh karena itu, partisipasi dalam Adiwiyata, SMP Negeri 2
Sambungmacan menggemakan filosofi Samaro
Enviroschool.
Penjelasan:
1.
Daun
melambangkan kehidupan dan kesuburan.
2.
Air melambangkan ketenangan, kesabaran, fleksibilitas, dan daya tarik.
3.
Bumi
melambangkan secara metaforis sebagai sebuah rumah besar yang dengan segala
keramahannya memberikan perlindungan dan memelihara semua mahkluk yang berada
di dalamnya. Namun, bumi juga adalah perlambang kehidupan yang timbal balik
sesuai prinsip tabur-tuai. Siapapun yang melestarikan bumi, bumi akan
memberikan kebaikannya; sebaliknya.
4.
Enviro
merupakan singkatan dari environment
yang berarti lingkungan sebagaimana penjelasan dalam latar belakang.
Berdasarkan paparan
tersebut, SMP Negeri 2 Sambungmacan (SAMARO)
Enviroschool bermakna totalitas SAMARO dalam menjadi bagian dari
solusi atas isu-isu lingkungan dengan melahirkan agen-agen smart environtment melalui pembelajaran berbasis lingkungan. Strategi Menuju Smart
Environtment Enviroschool
1.
Pengurangan,
guna ulang, dan daur ulang sampah organik dan non-organik.
2.
Pemanfaatan
air seefisien mungkin melalui kegiatan: (a) Hemat
air, (b) Guna
ulang air pembuangan AC, (c) Pengelolaan
air hujan, dan (d) Sistem
drainase yang bersih, teratur, terawat, dan indah.
3.
Kampanye
lingkungan hidup
4.
Penghematan
energy melalui kegiatan: (a) Memastikan
tidak ada lampu yang menyala siang hari, (b) Colokan
yang bebas dari steker ketika peralatan tidak digunakan, dan (c) Pengoptimalan
cahaya matahari di ruang kelas
5.
Inovasi
berbasis lingkungan
6.
Pembelajaran
tematik lingkungan
7.
Penanaman
dan perawatan pohon dan tanaman yang bernilai ekonomis
8.
Konservasi
organisme, contohnya: konservasi semut rangrang, penanaman bunga untuk
konservasi lebah, tidak berburu burung di sekolah, dsb.
9.
Penempatan
kendaraan bermotor di luar gedung sekolah.
Modal Smart
Environtment Enviroschool
1.
Ruangan
yang seragam dan terang
2.
Drainase
3.
Ketersediaan
dana pemeliharaan sarpras
4.
Vertical
garden
5.
Segmentasi
tanaman
6.
Kuantitas
tanaman yang memadai
7.
Ketersediaan
air
8.
SDM
yang berkualifikasi baik dan bersemangat ‘Total’
Tantangan Menuju Smart
Environtment Enviroschool
1.
Inkonsistensi
pemeliharaan.
2.
Inkonsistensi
tindakan pasca-adiwiyata.
3.
Banyak
area-area di dalam sekolah yang belum termanfaatkan.
4.
Pembagian
tugas PTK yang padat; satu PTK memilki lebih dari 1 tugas tambahan.
5.
Kantin
belum standar.
6.
Pantry yang belum standar.
7.
Area
pengolahan sampah yang belum standar.
Solusi Menuju Smart
Environtment Enviroschool
1.
Perencanaan
yang terkonsep dan sustainable berbasis lingkungan dalam jangka panjang.
2.
Penganggaran
dari berbagai sumber.
3.
Edukasi
kepada PTK dan siswa secara terus menerus.
4.
Solusi
alternatif menyesuaikan dinamika lingkungan.
Target Smart
Environtment Enviroschool 8 Tahun
1.
Penggunaan
lampu tenaga surya di taman depan sekolah dan penerangan malam hari
2.
Memiliki
tempat pengolahan sampah organik dan non-organik yang representatif
3.
Kantin
sehat
4.
Kebun
budidaya/ botani
5.
Toilet
bersih, wangi, jumlah yang sesuai standar
6.
Taman
tematik, optimalisasi eco-enzym, dsb.