Artikel


Membaca yang Tak Sekadar Membaca
Oleh: Heri Susanto*)


If you love books, they will love you so much (Heri Susanto)


Siswa SMP sejatinya tidak lagi belajar membaca, apalagi mengeja. Di jenjang itu, membaca seyogyanya langsung menyasar pada hakikat membaca itu sendiri, yaitu pemahaman secara menyeluruh terhadap teks. Sekadar membaca namun tak memahami, tidak dapat disebut membaca.

Bagaimana menjadi pembaca yang baik?
Membaca buku-buku favorit dapat menjadi aktivitas relaksasi dan menumbuhkan minat baca
(Sumber foto: Dokumentasi Penulis)
Sungguh ironis, hasil UN Bahasa Indonesia belum memuaskan karena masih banyak siswa yang nilainya kurang dari 75. Ketika ditanya, umumnya mereka kurang menyukai soal Bahasa Indonesia karena panjangnya teks sehingga malas membaca.
Hal pertama yang harus ditumbuhkan, yaitu meningkatkan minat membaca melalui aktivitas yang menyenangkan, misalnya membaca novel atau membaca teks yang disukai. Selain itu, gunakan pula media yang adaptif, misalnya kids jaman now cenderung lebih menyukai bahan bacaan berbasis digital (melalui android, IOS, atau windows) sehingga uji coba UN atau penilaian harian kadang perlu dilakukan dalam jaringan (online).
Dalam kesempatan tertentu, dengan pengawasan guru, siswa disajikan soal UN/Ulangan dalam jaringan (online)
(Sumber foto: Dokumentasi Penulis)
Nah, kalau masalah minat baca tersebut sudah beres, dilansir dari https://www.reading-tutors.com/, terdapat lima teknik yang dapat dilakukan agar membaca itu efektif.
1.   Buat prediksi isi teks
Isi bacaan kadang dapat diprediksi dari judul, kalimat pertama teks, atau dari hasil membaca memindai. Kecepatan memprediksi isi bacaan ditingkatkan melalui banyaknya jumlah bacaan, semakin banyak bacaan semakin cepat kemampuan memprediksi isi bacaan. dengan kata lain, wawasan menentukan ketepatan dan kecepatan prediksi isi teks.
2.   Visualisasi
Dalam kasus tertentu, memahami isi teks dapat dilakukan dengan memeragakan isi teks, misalnya dengan mengubahnya menjadi komik. Kemampuan visualisasi itu umumnya dimiliki oleh anak dengan kecerdasan spasial. Teks yang dapat divisualisasikan misalnya teks cerpen, kutipan novel, dan teks bergenre sastra lainnya.
3.   Buat soal dan jawaban (tanyakanlah pada hatimu, heleh)
Membuat soal dan jawaban berdasarkan teks merupakan salah satu teknik yang efektif dalam memahami isi teks meskipun memerlukan waktu lama. Hal itu akan lebih mudah dalam soal UN karena sudah ada soal, kalian hanya perlu menjawabnya. Oleh karena itu, bacalah soal terlebih dahulu kemudian teksnya sehingga kalian akan tahu memahami apa?
4.   Ceritakan kembali dan buat ringkasan
Menceritakan kembali dan meringkas dapat dilakukan dengan membuat tabel, grafik, bagan, atau dengan jembatan keledai (singkatan). Dengan istilah lain, membuat peta konsep. Bagan akan efektif diterapkan manakala kalian memerinci ciri-ciri, memerinci bagian-bagian, dan menyusun urutan peristiwa/proses.
Bagan yang dibuat setelah membaca atau menyimak teks
(Sumber foto: Dokumentasi Penulis)
5.   Hubungkan isi bacaan dengan pengalaman pribadi untuk memperkokoh pemahaman.
Teknik kelima ini mengandung pesan, terlibatlah dalam teks. Barangkali ada beberapa teks sejenis, misalnya dalam UN terdapat kutipan teks berisi manfaat mangga bagi kesehatan. Bukankah kalian sudah tahu tentang mangga? sehingga dengan hanya sekali baca kalian dapat langsung memahaminya. Lalu bagaimana untuk teks yang belum diketahui? Tidak ada cara terbaik selain membaca teks itu, kalau menjawab salah setidaknya masih dapat bonus wawasan. Jadi, nikmati saja teksnya!


Daftar Rujukan:
reading-tutors.com. 2012. Comprehension Strategies. (daring) https://www.reading-tutors.com/, diakses pada 26 februari 2018.

*) penulis adalah guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Sambungmacan