Sabtu, 19 Februari 2020, pagi yang berkabut berselimut udara pedesaan yang sejuk di antara menghijaunya sawah di tanah Ganjur pada awal tahun 2022 ini, SAMARO kembali melaksanakan
acara lepas sambut kepala sekolah. Agus Joko Sunaryanta, S.Pd. atau yang lebih mashyur
dipanggil Pak Agus Galileo akhirnya harus berpindah tugas ke SMP Negeri
3 Sragen demi mengemban amanah pemerintah, sedangkan kepala sekolah yang baru
dipilihlah Tuah Ardian Norva Ma’aris, S.Si. yang semula bertugas sebagai guru
di SMP Negeri 1 Karangmalang.
Acara lepas sambut kepala sekolah memang sepertinya kerap dilakukan di SMP Negeri 2 Sambungmacan (SAMARO). Betapa tidak? Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, setidaknya SAMARO telah mengalami setidaknya 3 pergantian kepala sekolah. Akan tetapi, tiap acara lepas sambut memiliki ceritanya masing-masing. Jadi, biarpun rutin dilakukan tetapi selalu dengan nuansa dan ‘vibes’ yang berbeda-beda. Tentunya biar menandaskan kesan mendalam bagi kepala sekolah yang meninggalkan.
Apa yang spesial dari acara lepas sambut kali ini?
Pada lepas sambut ini, SAMARO mengambil tema 'kultur rancak' dalam balutan Sendratari (Seni Drama dan tari). Nuansa budaya sangat kental
dalam acara tersebut sejak pembawa acara membuka acara tersebut. Aura
semangat dan tekad yang membiru begitu terasa begitu hadirin memasuki Aula Keterampilan serta sambutan hangat para paraga among rawuh membuat acara seremonial ini
lebih mengeluarga. Acara juga berlangsung taktis dengan memanfaatkan waktu
seefisien mungkin.
Begitu pembawa acara memulai acara, roman ketegangan dimulai.
Lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Dian Iput Tri Nila Sari, S.Pd.
dinyanyikan secara epic dan heroik berkat ketepatan ayunan aba-aba yang indah
dan selaras. Yakin, apabila Anda berada dalam Aula Keterampilan pada saat itu,
akan dibuat merinding. Betapa besar kecintaan kita pada Indonesia Raya.
Acara dilanjutkan pembacaan doa. Gaya eksentrik pembawa acara yang khas mengalirkan mood yang berbeda saat pembacaan doa. Mengapa?
Pembacaan doa begitu khusyu dan khidmat sehingga acara pembacaan doa tidak lagi
dipandang sebagai pelengkap, melainkan menempati tempat utama dalam acara lepas
sambut tersebut. “Semoga doa sampai ke langit dan dikabulkan Allah S.W.T” Demikian kutipan kata pembawa acara. Hanya di SAMARO yang begitu, kan?
Tensi acara tampak menurun ketika kepala sekolah lama, Bapak
Agus Joko Sunaryanta didaulat naik panggung untuk menyampaikan kata perpisahan. Biasanya
yang beliau begitu berapi-api ketika memberi pengarahan dalam pidato panjang
lebar, tetapi roman berbeda begitu terasa saat itu. Ada kesedihan, kebanggaan,
dan begitu banyak rasa yang tercampur
yang membuat sambutan Pak Agus diwarnai tatapan yang berkaca-kaca. Bahkan baru
kali ini, beliau yang sehari-hari begitu tegar, kini benar-benar memberikan
sambutan yang mengena di hati.
Kata Pamitan dari Kepala Sekolah yang Lama, Bapak Agus Joko Sunaryanta, S.Pd.
Melihat tensi acara yang larut dalam kesenduan, tiba-tiba
pembawa acara menghadirkan persembahan untuk meningkatkan tempo dan menggugah
hadirin untuk bersemangat, yaitu tari jaipong yang ditampilkan oleh Ibu Palupi
Aji Setyaningsih, S.Sn. dan alumnus SMP Negeri 2 sambungmacan. Riuh tepuk
tangan apresiasi mewarnai pagelaran tari tersebut. hadirin dan undangan dari Komite,
Muspika, Pengawas, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen begitu
terlarut oleh tari Jaipong yang memang dihadirkan untuk menggelegarkan acara
sehingga hadirin akan antusias mengikuti acara demi acara dari purwa, madya,
sampai wusana.
Tari Jaipong yang rancak
Kepala sekolah baru, Tuah Ardian Norva Ma’aris, S.Si. sarimbit
(beserta istri) tak lupa memberikan sambutan perkenalan. Dalam sambutannya,
beliau bertekad akan meneruskan pencapaian SAMARO selama ini dengan terus
membina kerukunan dengan masyarakat sekitar serta turut serta membuat SAMARO
lebih baik lagi sehingga akan mampu bersaing dan menjadi SMP kebanggaan masyarakat
sekitar khususnya, serta Kabupaten Sragen pada umumnya.
Perkenalan dari Kepala Sekolah yang Baru, Tuah Ardian Norva Ma'aris, S.Si.
Setelah perkenalan Pak Tuah, tibalah saat yang dinantikan, yaitu prosesi penyerahan cap dari kepala sekolah lama kepada sekolah yang baru.
Dalam momen ini, tensi acara kembali melandai. Suasana haru kembali menyelubung
bersamaan dengan mendung berkabutnya pagi itu. terlebih ketika pembaca acara
mengiringi prosesi penyerahan stempel tersebut dengan kalimat tetembangan: “sineksen
langit, lintang, surya, rembulan, dan hamparan rumput dalam belaian angin sepoi
pagi hari, SMP Negeri 2 Sambungmacan memiliki kepala sekolah yang baru”.
Prosesi Penyerahan Cap dari Kepala Sekolah Lama kepada Kepala Sekolah yang Baru
Hadirin
memberikan tepuk tangan suka cita dan tak lupa pembawa acara juga menyampaikan
terima kasih atas dedikasi Pak Agus hingga SMP Negeri 2 Sambungmacan bisa
sampai tahap ini. Begitu banyak kenangan indah yang diberikan oleh beliau yang
pastinya akan terus diingat oleh warga SAMARO. Pak Agus kembali berkaca-kaca
ketika menerima kenang-kenangan dari seluruh siswa dan keluarga besar SAMARO. Secara
spontan, beliau menghampiri guru-guru SAMARO, berterima kasih, bahkan sampai
memeluk bapak-bapak guru sembari tak kuasa menutupi keharuannya. Mungkin baru
kali ini beliau menitihkan air mata. SAMARO jadi saksi momen langka ini lho!
Penyerahan Kenang-Kenangan dari Siswa kepada Kepala Sekolah Lama
Penyerahan Kenang-Kenangan dari Keluarga SAMARO kepada Kepala Sekolah Lama
Tak ingin ikut terlarut dalam momen sedih tersebut, pembawa
acara tiba-tiba memanggil dua peraga Tari Bambangan Cakil yang
terejawantahkan dalam Drama Perang Kembang. Aula Keterampilan kembali
menggelora dan hadirin kembali tersihir oleh drama tari tersebut. Mungkin kalau
diperbolehkan, pasti ada hadirin yang ikut menari. Mengapa SAMARO menampilkan
tarian tersebut? Bukankan tarian sambut tamu itu Tari Gambyong? Nah, sekali
lagi SAMARO ingin memamerkan potensinya. Selain itu, Buta Cakil adalah simbol hawa
nafsu panggodaning gesang, demikian mengutip pernyataan pembaca acara.
Tari Bambangan Cakil
Sebagai informasi, Tari Bambangan Cakil diperagakan
oleh Bapak Eko Warsono, S.E. dan Mas Darma. Pak Eko atau yang kondang disebut
dalang Eko Sosro adalah guru IPS, tetapi pegiat seni. Beliau pernah didaulat
menjadi dalang dalam HUT PGRI Kabupaten Sragen, November tahun lalu. Luar biasa
bukan? Kita semua setuju dengan ‘laras pelog’ yang dilantunkan oleh Pak Warno
Begog (MC), Kepala SDN Gabus 1 yang memang didaulat hadir dan naik panggung,
yaitu rukun agawe santoso dan guru, bisa digugu lan ditiru dalam nguri-uri
kabudayan. Ini juga menjadi momen langka, dalam acara lepas sambut sang MC
kondang ‘nembang’ dan tembangnya begitu natural serta menyatu dengan atmosfer
SAMARO pagi itu.
Sambutan dari Muspika Sambungmacan
Rangkaian acara setelah Tari Bambangan Cakil adalah sambutan.
Sambutan yang pertama dari ketua komite SMP Negeri 2 Sambungmacan (Bapak Joko
Widodo), sambutan kedua dari Muspika Sambungmacan yang diwakili oleh Kapolsek
Sambungmacan, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Kabid Pembinaan SMP Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen (Bapak Sukisno, M.Pd.). Apakah acara
sambutan membosankan? Tentu tidak. Karena sepanjang sejarah lepas sambut, baru
di SMP Negeri 2 Sambungmacan background heboh dikomentari karena ada tanda “+”
dan “=” di antara foto kepala sekolah yang lama dan kepala sekolah yang baru. Mau
tahu maknanya? Datanglah ke SAMARO!
Sambutan dari Kepala Bidang Pembinaan SMP
Baiklah, sudah berapa bakat yang ditampilkan sejak awal
acara lepas sambut? Mari kita hitung: pembacaan doa (sumpah Pak Pri Agama keren
banget saat itu, itulah real Pak Pri Agama), dirigen (ternyata Bu Dian punya
potensi jadi dirigen/field commander; ayunannya pas, laras, leres, serta titis),
tari Jaipong (tak perlu ragu lagi, jelas top banget), Tari Bambangan Cakil (tak
ada komentar deh, excellence!), laras pelog (luar biasa Pak Warno
Begog).
Apa nih yang belum? Oh ya, persembahan tembang kenangan
Widuri dari Bapak Slamet Indarto, S.Pd., M.Pd. (guru SAMARO yang kini mengemban
tugas negara sebagai Kepala SMP Negeri 2 tangen) turut memeriahkan suasana. Bagaimana
dengan lagu pemersatu bangsa? Lagu Koplo yang daya magisnya membuat kaki
bergoyang-goyang apalagi penyanyinya Pak Joko Widodo (ketua Komite). Suaranya bagus
dan temata, itulah ciri khasnya. Jangan pula lupakan, lagu nasional yang
merakyat dan ada hampi di setiap acara hajatan, yaitu Kerinduan yang
dilantunkan secara duo oleh Pak Kisno (Kabid Pembinaan SMP) dan Ibu Mami (Guru
SMP negeri 1 Karangmalang). Acara kemudian ditutup dilanjutkan dengan foto
pangeston dari keluarga besar SMP negeri 1 Karangmalang dan SMP Negeri 2
Sambungmacan.
Demikianlah acara lepas sambut kepala SMP Negeri 2
Sambungmacan tahun 2022 yang lebih cocok diberi tajuk SAMARO pamer bakat. Acara
serupa yang umumnya diisi hiburan nyanyian lagu populer, keroncong, tembang
kenangan, dengan lagu yang itu-itu saja tidak terlihat di SAMARO. Sajian acara
yang variatif dan transisi acara yang natural membuat acara lepas sambut kepala
sekolah sarat nilai luhur, edukatif, kontemplatif, dan kreatif serta tidak lagi
acara seremonial biasa, melainkan luar biasa. Salut untuk penata acara,
pangombyong, dan seluruh warga SAMARO. SAMARO total!
Sampai jumpa di acara
lepas sambut kepala sekolah berikutnya! Memangnya kapan? Tuhan yang Maha
Mengetahui!
Penulis : Heri Susanto
Editor : TIM Publikasi SAMARO